0

Rainy Part 1

Posted by Unknown on 17.56


Rainy
Hanna P.O.V
Ingin rasanya bisa seperti orang – orang pada umumnya, bisa merasakan kebahagiaan,kesenangan,kebersamaan,tertawa bersama keluarga mereka. Tapi, lain halnya dengan ku, kesedihan, keterpurukan, kebencian, keributan itu yang hanya bisa ku rasakan dalam keluarga ku. Sebenarnya, keluarga ku sama seperti kalian, tapi setelah kejadian satu tahun yang lalu semuanya berubah, appa – eomma semua berubah. Bahkan orang yang kusayangi pun berubah.
*Hanna’s House
 “andai saja kamu tidak  menghambur-hamburkan uang! kita tidak akan seperti ini! Semua ini gara – gara kamu!” ucap eomma
Pranggg!
Suara pecahan vas bunga yang dilemparkan appa mengagetkan ku, aku menjerit ketakutan,pikiran ku sudah tak karuan,hal yang tidak ku inginkan berputar diotak ku. Ya.. setelah perusahaan appa bangkrut, hal ini terjadi. Appa dan eomma selalu bertengkar, saling menyalahkan satu sama lain, appa menuduh eomma menghambur-hamburkan uang demi berselingkuh dibelakang appa, dan eomma juga menuduh appa berselingkuh. Aku tau mereka sama – sama keras kepala, karena sifat mereka itu, mereka sampai melupakan ku.
Ku coba memberanikan diri untuk  membuka pintu kamar, untuk melihat situasi. Ternyata situasi masih seperti tadi.
Plakk!
Appa menampar eomma. Aku berlari menuruni anak tangga dengan cepat, aku takut appa menampar eomma lagi.
“appa! Cukup! Jangan tampar eomma lagi!” pinta ku pada appa yang siap menampar eomma.
“Hanna? Sedang apa kamu disini? Jangan campuri urusan appa!” ucap appa
“jika appa menampar eomma, itu menjadi urusan ku!” ketus ku. Sebenarnya aku tak  ingin bertindak kasar kepada appa, tapi jika appa sudah berani memukul eomma aku sudah tak bisa tinggal diam.
“kau melawan appa mu ini Hanna?” marah appa pada ku
“ne!” jawab ku dengan tegas
“sudahlah, Hanna. Biarkan appa mu puas memukul eomma, kau jangan ikut campur, eomma tak mau melihat mu terluka, Hanna-ya.” Kata eomma sambil memegang pipinya.
“kalian sama saja! Aku seperti tak dianggap disini! Lebih baik aku keluar dari rumah ini, agar kalian lebih leluasa bertengkar!” ucapku sambil bergegas kekamar ku. Ya, aku akan pergi dari sini.
_________________________
Setelah semua ku masukan kedalam koper, aku melangkah menuruni tangga sambil menangis, meratapi nasibku ini.
Hei! Lihat! Mereka tidak memperdulikan ku, bahkan tidak mengucapkan salam perpisahan. Mereka semakin asik dengan perdebatan mereka.
 Ku buka pintu rumah  ini, sesekali aku menengok kedalam, berharap mereka mencegah ku pergi, berat rasanya meninggalkan mereka. Namun dengan cara ini mungkin mereka bisa memperbaiki kesalahan mereka.
“bye appa, bye eomma” ucap ku lirih dan pergi.
JongWoon P.O.V
“hyung... ambilkan aku botol itu” rengek Kyu
“ambillah sendiri kyu, jangan manja. Kau lihat aku sedang sibuk saat ini.”ucap ku. Aihh... setan ini, apa dia buta?  Sudah jelas dia melihatku sedang kerepotan dengan baju – baju ini.
“hyunggggg~” rengeknya manja, seperti anak kecil yang ingin dibelikan permen oleh ibunya.
“ne,ne” pasrah ku. Ku ambilkan botolnya sembarang, ya... aku masih kerepotan dengan baju – baju ini.
“ini...” kuberikan dia botol yang kuambil
“bukan ini hyung, ini punya Ryeowook.Apa kau tidak bisa membaca tulisan di botol itu? Ambil kan aku lagi hyung” protes dan pintanya.
“ya! Ambil sendiri! Aku sedang sibuk” ucap ku tanpa melihatnya.
“Hyung...” panggil kyu
Ku tengok dia dan...
Byurrr
Tiba-tiba air membasahi wajah ku. Argh! Anak ini!
“yak! Cho Kyuhyun!!!” teriak ku tidak terima dengan apa yang dia perbuat.
“hahahahahaha...” hah~ tawa setan, yang paling kubenci itu terdengar.
Setan ini benar – benar -.- ingin rasanya ku tendang dia sampai keujung dunia, tapi itu tidak mungkin.. jika tak ada dia, Super Junior tak akan lengkap.
“hyung...” panggil ryeowook
“wae?” tanya ku.
“kau tak bersiap – siap? Waktu kita tinggal 30 menit lagi untuk kepanggung”  ucap ryeowook menasihati. Omona! Aku lupa itu..
“ne, tunggu.Aku hanya tinggal menggunakan sepatu”jawab ku.
Hanna P.O.V
Huft.. kemana lagi aku harus mencari penginapan, semua penginapan yang aku kunjungi sudah terisi semua. Aisss~ apa orang – orang disana benar – benar tidak punya rumah?
Ku lihat penginapan ini, ya.. mungkin penginapan ini tidak layak disebut penginapan pada umumnya. Lihat saja, halamannya tidak terawat, tanamannya banyak yang kering, bangunannya terlihat tua, dan jangan lupa penginapan ini seperti kuburan, sunyi dan menakutkan.
“ayolah, ini mungkin penginapan terakhir yang ku kunjungi”
Ku ketuk pintu ‘penginapan’ itu.
Omona!
Pintunya terbuka sendiri, aku menjadi semakin ragu memasuki ‘penginapan’ ini.
“permisi~”
“..............” sunyi.
“apa ada orang?”
Srettttttttt
Apa itu?! Apa angin? Mana mungkin. Atau...? Tidak mungkin, mana ada hantu siang-siang begini.
Bahu kanan ku terasa berat. Ku tengokkan kepala ku kebelakang.
“KYAA!!”

TBC


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Mita Amalia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.